MPhil/PhD Bersama SOAS-Wits dalam bidang Ekonomi Pembangunan Terapan

Program PhD bersama yang diselenggarakan dalam kemitraan dengan University of the Witwatersrand di Afrika Selatan ini akan mengoordinasikan program kerja di bidang ekonomi heterodoks (feminis) atau ekonomi politik yang berfokus pada bagaimana kecenderungan yang saling memperkuat dari kerusakan iklim, finansialisasi, dan tekanan ekonomi dan sosial pascapandemi memengaruhi berbagai dimensi kesejahteraan, termasuk lembaga, norma, kebijakan, dan praktik yang mengondisikan kehidupan sehari-hari di Afrika.

Mengapa mempelajari MPhil/PhD Bersama SOAS-Wits dalam Ekonomi Pembangunan Terapan?

• Kami berada di peringkat ke-27 di Inggris untuk bidang ekonomi (QS World University Rankings 2023)
• Kami berada di peringkat 20 besar di Inggris untuk kepuasan mahasiswa terhadap pengajaran (Complete University Guide 2023)
• Kami berada di peringkat 40 besar di Inggris untuk bidang ekonomi (Panduan Universitas Lengkap 2023)

Program PhD bersama antara SOAS dan Wits mendorong batas-batas ekonomi heterodoks atau ekonomi politik dengan mengaitkan analisis secara eksplisit pada realitas Afrika dan mengkonfrontasikan kerangka konseptual tertentu dengan bukti empiris yang muncul. Apakah mereka berfokus pada objek mikro atau makro, proyek penelitian akan memiliki kesamaan analisis sistemik dan historis, dengan mempertimbangkan, sebagaimana mestinya, hubungan sosial yang saling bersinggungan, mutasi negara dan hubungan ekonomi-politik dan keuangan internasional yang terus berkembang.

Oleh karena itu, proyek-proyek penelitian ini akan memperkuat analisis yang berlandaskan teori yang kuat dan berdasarkan informasi empiris, berbeda dengan kecenderungan yang ada saat ini di bidang ekonomi (pembangunan) yang menghindari teori dan lebih mengedepankan basis pengetahuan yang bersifat eksperimental dan empiris. Program penelitian ini juga akan secara eksplisit bersifat dekolonial, dengan mempertanyakan secara kritis praktik-praktik penelitian yang ada, dengan memanfaatkan pengetahuan di seluruh Afrika, dan secara eksplisit menempatkan fenomena kontemporer dalam konteksnya yang berkembang secara historis (dan saling bergantung secara regional).